Kamis, 25 November 2010

PENJELASAN SIRAJA PARMAHAN SILALAHI TENTANG SIAPA DIRINYA.





Laporan Utama Majalah DALIHAN NA TOLU
EDISI 42
Terbitan November 2010

Raja Silahisabungan
Siraja Bungabunga Silalahi
(Silalahi Raja Parmahan)


“SUATU UPAYA PELURUSAN TAROMBO”

Setiap manusia selalu berusaha menemukan asal usulnya melalui pengurutan silsilah atau tarombo dari nenek moyang. Ada kalanya sisilah tersebut salah dalam pengurutannya ,sehingga perlu diluruskan demi mencari kebenaran sejati.
Hati setiap manusia khususnya etnis Batak yang memiliki marga akan selalu galau, tatkala dia tidak menemukan silsilah yang merupakan garis keturunan yang sebenarnya. Untuk itu diapun rela menelusuri ke Bona Pasogit dengan mencari berbagai sumber dari para orangtua yang sudah berusia lanjut dan dari berbagai pertanda lainnya.
Hal inilah yang terjadi pada keturunan Siraja Bungabunga dalam marga Silalahi. Keturunan ini sebenarnya bukan hilang, tetapi terkesan “dihilangkan” dari silsilah Raja Silahisabungan.
Silahisabungan mempunyai 3 (tiga) istri. Istri pertama bernama Pinta Haomasan boru Baso Nabolon yang mempunyai anak bernama Silahiraja (Silalahi). Silahiraja (Silalahi) menikah dengan boru tulangnya Simbolon dan mempunyai 3 (tiga) anak yaitu Siraja Tolping Silalahi, Sibursok Raja Silalahi Dan Siraja Bungabunga Silalahi.
Istri kedua bernama Pinggan Matio boru Padang Batanghari mempunyai 7(tujuh) anak bernama Sihaloho, Situngkir, Sondiraja, Sidabutar, Sidabariba, Sidebang, dan Pintu Batu.
Istri ketiga bernama Si Miligiling boru Raja Mangarerak mempunyai seorang anak bernama Siraja Tambun.
Pada pertemuan dengan Parningotan Silalahi dan Zubaidah boru Silalahi yang berasal dari Silalahi Dolok, Balige, dijelaskan bahwa ada kekuatan atau upaya untuk merubah silsilah, sehingga Siraja Bungabunga yang dikenal sebagai Silalahi Raja Parmahan menjadi Ruma Bungabunga.
Menurut Parningotan Silalahi dan Zubaidah boru Silalahi, sebutan Raja Parmahan adalah gelar yang diberikan kepada Siraja Bungabunga , karena riwayatnya dimana dia diculik dari parmahanan di Tolping oleh Tuan Sihubil, yang selanjutnya diangkat oleh Tuan Sihubil menjadi anaknya dan di “ikrar” kan (marpadan dengan Sapala Tua Tampuk Nabolon) dimana Raja Bungabunga Silalahi menjadi adik dari Tampubolon. Padan Siraja Bungabunga dengan Tampubolon adalah menjadi padan juga bagi kedua abangnya Siraja Tolping dan Bursok Raja.
Silahisabungan juga mempunyai tujuh keturunan dari istri kedua yaitu Pingganmatio boru Padang batanghari bernama Sihaloho, Situngkir, Sondi Raja, Sidabutar, Sidabariba, Sidebang, dan Pintu batu. Dalam kehidupan keseharian ketujuh marga ini banyak yang mengaku marga Silalahi.
Satu hal yang diungkapkannya, bahwa Tuan Sorbadijulu mempunyai putri Pinta Haomasan (Boru Baso Nabolon) merupakan istri Raja Silahisabungan yang melahirkan Silahiraja . Pinta Haomasan sendiri memiliki 4 (empat) saudara laki-laki yakni Simbolon Tua, Tamba Tua, Saragi Tua, dan Munthe Tua. Sehingga Silalahi sudah dijunjung baringin na dalam arti jelas Tulangnya dan asal usulnya.

KEHILANGAN JATIDIRI



Menurut Parningotan Silalahi eksistensi Silalahi adalah sangat jelas. Hal ini terlihat dari pernyataan marga Simbolon yang menyatakan bahwa Silahiraja (Silalahi) adalah boru Sihabolonan bagi mereka.
Demikian juga Siraja Tambun yang adalah anggi doli Silahiraja yang sapanarusan, sehingga dalam keseharian berlaku ungkapan “Haha doli Silalahi, anggi doli Siraja Tambun”
Begitu juga Tampubolon selalu teguh menyatakan bahwa Silalahi adalah “anggi doli” nya yang dinyatakan melalui suatu ikrar (padan). Sehingga sampai saat ini tidak ada (tabu) marga Silalahi yang menikah dengan Tampubolon dan sebaliknya.
Parningotan Silalahi menyatakan dengan tegas bahwa Siraja Bungabunga adalah anak dari Silahiraja (Silalahi). Pernyataan ini sekaligus menekankan bahwa sesungguhnya Siraja Bungabunga di Silalahi Dolok, Balige bukanlah anak Sondi Raja, tetapi anak dari Silahiraja atau Silalahi.
Parningotan Silalahi merasa aneh karena melihat kenyataan, bahwa sebagian keturunan Siraja Bungabunga yang sudah terlanjur percaya kalau mereka adalah anak Sondi Raja yang selanjutnya menyebut dirinya sebagai Ruma Bungabunga.
Setelah ditanyakan apa kira kira penyebabnya yang membuat Siraja Bungabunga yang menjadi kehilangan jati diri bagi keturunannya, Zubaidah boru Silalahi bercerita panjang lebar.
Dikatakan pada awalnya keturunan Siraja Bungabunga tidak setuju kalau mereka keturunan Sondi Raja. Hal ini terkait dengan kondisi masyarakat pada waktu itu. Dimana ada orang yang pintar dan tidak pintar. Orang yang pintar dikatakannya , pandai merekayasa karena saat itu ada yang menjadi politikus.
Tarombo keturunan Siraja Bungabunga di Silalahi Dolok di perkarakan di Pengadilan Negeri Balige, karena ada keturunan yang masuk ke Silalahi Dolok. Maka nenek moyangnya di Lumban Tonga-tonga diberikan satu tempat yang dinamai “Bagas Huta”
Ketika dating ke Silalahi Dolok dan menjadi Pegawai Kantor Pengadilan, keturunan Ompu Runggu tersebut tinggal di Kampung Silalahi Dolok. Pada saat itu hubungan kekeluargaan masih seputar sebutan b erkisar antara abang, anggi atau ompung.
Kepintarannya mampu merekayasa suatu permasalahan kepada abangnya par Silalahi Dolok, melalui mekanisme peradilan yang diperkarakan dipengadilan Negeri Balige sekitar thn 1943. pada saat itu orang yang sudah lanjut usia dan buta huruf dipanggil sebagai saksi di pengadilan . dan pada waktu Hakim menanyakan pada mereka, “Apakah ada anak dari Silahisabungan yang bermarga Sihaloho?” dijawab bahwa benar ada.
Tetapi yang dimaksudkan dalam hal ini, bahwa Sihaloho tidak masuk dalam tarombo Siraja Bungabunga. Setelah perkara itu dibuat oleh Kopral Silalahi, maka semua keturunan Siraja Bungabunga menjadi gelisah . mereka para keturunannya dibuat menjadi seolah-olah dari Sondi Raja.
Namun sejujurnya hati nurani para orangtua dan keturunan Siraja Bungabunga lainnya menjadi gusar dan tidak dapat menerima. Dan hingga saat ini , mereka tetap merasakan sakit hati. Mereka mengaku lemah dan tidak mampu menantang, serta merasa prihatin tidak ada pihak yang membelanya.
Siraja Bungabunga dibuat menjadi keturunan si pitu turpuk yaitu dari Sondi Raja. Sedangkan anak dari Sondi Raja adalah Rumasondi dan Rumasingap. Sehingga dengan demikian mereka membuat Raja Bungabunga menjadi keturunan Ruma Sondi.
“Inilah yang membuat secara turun temurun seolah Siraja Bungabunga anak Sondi raja, padahal sejatinya Siraja Bungabunga adalah anak Silahiraja atau Silalahi. Sehingga perlu diluruskan, supaya generasi mendatang tidak semakin salah dalam permasalahan tarombo atau silsilah ini”. Seru Zubaidah boru Silalahi.

ARGUMENTASI KEYAKINAN
Siraja Bungabunga yang sebenarnya merupakan anak dari Silahiraja atau Silalahi memiliki 2(dua) orang abang yakni Siraja Tolping dan Bursok Raja.
Ketika ditanyakan hal apa yang dapat meyakinkan keturunan Raja Silahisabungan bahwa Siraja Bungabunga merupakan anak Silahi Raja atau Silalahi, Parningotan Silalahi memberikan beberapa argumentasi.
Dikatakannya dirinya marga Silalahi, sedangkan keturunan Sondi raja itu harusnya memakai marga Sondi Raja bukan Silalahi, karena nama ompunglah yang harus menjadi marga keturunannya . “Misalnya Silalahi menjadi marga keturunan Silalahi, bukan Sihaloho menjadi marga Silalahi,” seru Parningotan Silalahi.
Menurut si pitu turpuk, Silalahi Raja bukanlah keturunan Raja Silahisabungan. Pertanyaan, “ Kenapa ada marga Silalahi?” Marga Silalahi adalah marga yang disandang oleh anak Silahisabungan yang bernama Silahiraja dan keturunannya.
Argumentasi berikut dikatakannya apa yang tertera di Tambak Raja Silahisabungan di Dolok Paromasan, Pangururan Kabupaten Samosir, dengan jelas tertera Silahiraja merupakan anak dari Raja Silahisabungan.
Untuk itulah keturunan Siraja Bungabunga mempercayai dan meyakini cerita nenek moyang, karena pada Tambak Raja Silahisabungan tertera bahwa Silahiraja adalah keturunannya dan Silahiraja (Silalahi) mempunyai tiga orang anak yaitu Siraja Tolping, Bursok Raja dan Siraja Bungabunga.

HIMBAUAN
Dengan suara yang sedkit merendah dan penuh haru, Parningotan Silalahi pada kesempatan itu menghimbau , agar keturunan Raja Silahisabungan dapat meluruskan silsilah tersebut dengan menerima berbagai argumentasi yang disampaikannya.
Kami berharap agar keturunan Raja Silahisabungan dimanapun berada dapat menerima kami keturunan Siraja Bungabunga. Bahwa kami adalah keturunan Silahiraja dengan marga Silalahi, dan bukan keturunan Sondi Raja, ujarnya dengan sedikit linangan air mata.
Dia juga menghimbau keturunan Siraja Bungabunga yang ada di Balige dan dimanapun dibelahan bumi ini, agar membuka hati nurani dengan meyakini bahwa mereka adalah keturunan Silahiraja yang memiliki dua abang Siraja Tolping dan Bursok Raja.

Mari saudara-saudaraku, supaya kembali kepada Silsilah yang sebenarnya. Biarlah kita yang selama ini terkesan sebagai anak hilang , sudah kembali ke jati diri dengan silsilah yang sebenarnya. Yakinilah bukti-bukti ini, bahwa Siraja Bungabunga merupakan keturunan Silahiraja bukan Sondi Raja, ajak Parningotan Silalahi kepada seluruh keturunan Siraja Bungabunga.
Berulang-ulang dia mengatakan dengan sikap memohon, agar keturunan ompu-ompu lain dalam marga Silalahi dapat menerima keberadaan mereka. Sembari dia memanjatkan doanya, agar seluruh keturunan Raja Silahisabungan selalu di lindungi dan diberkati Tuhan dengan berbagai limpahan demi kenajuan dalam hidup.

DNT.